JAYAPURA, – Gubernur Papua, Lukas Enembe menilai untuk mewujudkan Papua bebas malaria, dibutuhkan kerja keras dan dukungan semua pihak. Hal ini disampaikannya saat membuka kegiatan Workshop Percepatan Eliminasi Malaria
di Papua, yang berlangsung di Sasana Krida kantor Gubernur Dok II Jayapura, Senin (8/5/).
Dijelaskan, berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Papua, angka kesakitan malaria atau Annual
Parasite Incidence (API) tahun 2015 adalah 54,5 per 1.000 penduduk. Dimana pada tahun 2030 diharapkan API nya menjadi kurang 1 per 1.000 penduduk. Kebijakan Pemerintah Provinsi Papua dengan visi misi Gerakan Membangun Masyarakat Papua Bangkit Mandiri dan Sejahtera, menurut Gubernur, sejalan dengan komitmen eliminasi malaria oleh Asia Pacific Malaria Elimination Network/APEM di kawasan asia tenggara untuk eliminasi Papua bebas Malaria.
“Oleh karena itu, sebagai Gubernur Papua, saya tegaskan kepada semua pihak yang ada di Papua untuk bersama-sama melaksanakan eliminasi malaria sesuai dengan tupoksi masing-masing,” tegasnya lagi.
Lanjut kata Gubernur, sangat diperlukan adanya suatu lembaga atau organisasi di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai koordinator. “Mungkin yang saya maksudkan seperti Organisasi Kelembagaan Malaria Centre yang terdapat di Kota Ternate Provinsi Maluku Utara,”imbuhnya.
Eliminasi Malaria adalah upaya untuk menghentikan penularan malaria di suatu daerah. Tidak ada penularan malaria bukan berarti tidak ada lagi kasus malaria,karena kasus impor atau vector malaria di wilayah tersebut kemungkinan masih ada, sehingga kewaspadaan untuk mencegah penularan kembali malaria tetap ada. Apalagi, wilayah Papua yang sedemikian luas ini dengan berbagai kondisi geografis yang ada, mengakibatkan masih adanya penduduk yang terisolir di daerah yang masih sulit terjangkau transportasi.[Riri]
di Papua, yang berlangsung di Sasana Krida kantor Gubernur Dok II Jayapura, Senin (8/5/).
Dijelaskan, berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Papua, angka kesakitan malaria atau Annual
Parasite Incidence (API) tahun 2015 adalah 54,5 per 1.000 penduduk. Dimana pada tahun 2030 diharapkan API nya menjadi kurang 1 per 1.000 penduduk. Kebijakan Pemerintah Provinsi Papua dengan visi misi Gerakan Membangun Masyarakat Papua Bangkit Mandiri dan Sejahtera, menurut Gubernur, sejalan dengan komitmen eliminasi malaria oleh Asia Pacific Malaria Elimination Network/APEM di kawasan asia tenggara untuk eliminasi Papua bebas Malaria.
“Oleh karena itu, sebagai Gubernur Papua, saya tegaskan kepada semua pihak yang ada di Papua untuk bersama-sama melaksanakan eliminasi malaria sesuai dengan tupoksi masing-masing,” tegasnya lagi.
Lanjut kata Gubernur, sangat diperlukan adanya suatu lembaga atau organisasi di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai koordinator. “Mungkin yang saya maksudkan seperti Organisasi Kelembagaan Malaria Centre yang terdapat di Kota Ternate Provinsi Maluku Utara,”imbuhnya.
Eliminasi Malaria adalah upaya untuk menghentikan penularan malaria di suatu daerah. Tidak ada penularan malaria bukan berarti tidak ada lagi kasus malaria,karena kasus impor atau vector malaria di wilayah tersebut kemungkinan masih ada, sehingga kewaspadaan untuk mencegah penularan kembali malaria tetap ada. Apalagi, wilayah Papua yang sedemikian luas ini dengan berbagai kondisi geografis yang ada, mengakibatkan masih adanya penduduk yang terisolir di daerah yang masih sulit terjangkau transportasi.[Riri]