Monday, 8 May 2017

Gubernur : Butuh Kerja Keras Untuk Wujudkan Papua Bebas Malaria

JAYAPURA, – Gubernur Papua, Lukas Enembe menilai untuk mewujudkan Papua bebas malaria, dibutuhkan kerja keras dan dukungan semua pihak. Hal ini disampaikannya saat membuka kegiatan Workshop Percepatan Eliminasi Malaria
di Papua, yang berlangsung di Sasana Krida kantor Gubernur Dok II Jayapura, Senin (8/5/).

Dijelaskan, berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Papua, angka kesakitan malaria atau Annual
Parasite Incidence (API) tahun 2015 adalah 54,5 per 1.000 penduduk. Dimana pada tahun 2030 diharapkan API nya menjadi kurang 1 per 1.000 penduduk. Kebijakan Pemerintah Provinsi Papua dengan visi misi Gerakan Membangun Masyarakat Papua Bangkit Mandiri dan Sejahtera, menurut Gubernur, sejalan dengan komitmen eliminasi malaria oleh Asia Pacific Malaria Elimination Network/APEM di kawasan asia tenggara untuk eliminasi Papua bebas Malaria.

“Oleh karena itu, sebagai Gubernur Papua, saya tegaskan kepada semua pihak yang ada di Papua untuk bersama-sama melaksanakan eliminasi malaria sesuai dengan tupoksi masing-masing,” tegasnya lagi.

Lanjut kata Gubernur, sangat diperlukan adanya suatu lembaga atau organisasi di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai koordinator. “Mungkin yang saya maksudkan seperti Organisasi Kelembagaan Malaria Centre yang terdapat di Kota Ternate Provinsi Maluku Utara,”imbuhnya.

Eliminasi Malaria adalah upaya untuk menghentikan penularan malaria di suatu daerah. Tidak ada penularan malaria bukan berarti tidak ada lagi kasus malaria,karena kasus impor atau vector malaria di wilayah tersebut kemungkinan masih ada, sehingga kewaspadaan untuk mencegah penularan kembali malaria tetap ada. Apalagi, wilayah Papua yang sedemikian luas ini dengan berbagai kondisi geografis yang ada, mengakibatkan masih adanya penduduk yang terisolir di daerah yang masih sulit terjangkau transportasi.[Riri]

Manfaat Luar Biasa dari Olahraga yang Bagus Untuk Otak


Manfaat Luar Biasa dari Olahraga yang Bagus Untuk Otak

Jakarta, CNN Indonesia -- Apakah latihan olahraga yang Anda lakukan setiap hari juga dapat bermanfaat untuk kesehatan otak? Sama seperti saat tubuh diuntungkan oleh aktivitas fisik, otak Anda juga mendapat manfaat yang sama. Ingatlah bahwa otak juga terbuat dari sel-sel dan jaringan.

Jika Anda tak menggunakan otot, otot pasti akan mengendur. Hal ini sama dengan otak yang juga membutuhkan aktivitas fisik. Banyak penelitian membuktikan olahraga dapat membantu meningkatkan kemampuan kognitif pada otak.

Banyak sekali manfaat olahraga yang diperoleh otak Anda, seperti dilansir dari Boldsky:

1. Latihan fisik meningkatkan sirkulasi darah ke seluruh bagian tubuh termasuk otak. Ketika otak Anda menerima lebih banyak oksigen dan nutrisi, otak akan cenderung bekerja dengan baik. Tak hanya itu, beberapa studi menunjukkan bahwa area di otak yang mengatur ingatan akan aktif kembali saat Anda rutin melakukan olahraga.

2. Jika jantung Anda sehat, otak Anda juga akan cenderung menjadi sehat. Olahraga teratur baik untuk kesehatan kardio dan itu membantu kesehatan otak Anda supaya jantung memompa darah lebih baik.

3. Olahraga teratur baik untuk materi putih yang ada di otak. Materi putih membuat lengkungan ikatan saraf yang memainkan peran penting dalam transmisi sinyal otak.

4. Sebuah survei terbaru juga menunjukkan bahwa perokok yang mulai melakukan latihan olahraga akan cenderung lebih mudah berhenti merokok dibandingkan mereka yang tak berolahraga.

5. Dengan rutin melakukan olahraga, otak dan tubuh Anda dapat lebih baik dalam menangani stres. Inilah salah satu manfaat olahraga untuk otak.

6. Sebuah studi baru-baru ini mengklaim bahwa olahraga teratur juga dapat mengurangi risiko pikun yang juga merupakan penyakit yang berhubungan dengan otak.

7. Studi lain juga menunjukkan bahwa olahraga teratur dapat mengurangi risiko depresi. Ini juga salah satu efek positif dari latihan pada otak.

8. Ketika Anda berolahraga secara teratur, pikiran Anda akan dapat melakukan tugas-tugas tertentu dengan mudah. Konsentrasi akan lebih mudah, sehingga Anda dapat mengabaikan gangguan lebih baik dan merencanakan sesuatu menjadi lebih mudah.

9. Sebuah studi terbaru yang dilakukan pada tikus membuktikan bahwa olahraga juga dapat merangsang pertumbuhan sel-sel dalam jaringan otak.

Ilmuwan Temukan 'Cara Menyiram' Keluar HIV dari Tubuh Pasien

Jakarta, CNN Indonesia -- Para ilmuwan yakin bahwa mereka telah menemukan cara untuk 'menyiram' virus HIV keluar dari sistem tubuh pasien. Temuan ini kian meningkatkan harapan terhadap pengembangan obat penyakit yang menyerang kekebalan tubuh manusia tersebut.

Jutaan orang yang didiagnosis mengidap HIV positif di penjuru dunia memakai obat anti-retroviral ketika viral load mereka, yaitu ukuran seberapa banyak virus dalam alirah darah, mencapai tingkat tertentu.

Namun, kendati terapi pengobatan anti-retroviral (ART) sangat aktif, unsur dari virus tersebut masih bisa menghindari obat.

Virus HIV memiliki mekanisme untuk bertahan hidup yang hakiki sehingga memungkinkannya untuk membuat penampungan (virus) laten, virus tak aktif yang tidak terlihat dalam sistem kekebalan tubuh.

Sekarang, para peneliti dari Universitas California, Davis, telah dapat mengidentifikasi senyawa yang mengaktifkan HIV laten. Penelitian ini menawarkan prospek menggiurkan yang dapat 'menyiram keluar' virus laten di mana dia mengintai.

Jika berhasil, para ilmuwan percaya penemuan mereka akan membawa pada penemuan obat HIV yang selangkah makin dekat.

Penulis utama penelitian, Satya Dandekar mengatakan, “Kami sangat senang karena telah berhasil mengidentifikasi calon reaktivasi dan pemberantasan HIV yang luar biasa yang sudah disetujui dan digunakan pada pasien.”

“Molekul ini memiliki potensi luar biasa untuk maju ke translasi dan penelitian klinis.”

ART relatif berhasil mengurangi infeksi HIV pada bayi yang baru lahir, dengan cara memulihkan sistem kekebalan tubuh pasien dan menurunkan viral load hingga sampat pada tingkat yang hampir tidak terdeteksi.

Namun, obat tersebut tidak bisa sendirian menyembuh penyakit itu sendirian.

Setelah pengobatan dihentikan, yakni ketika viral load pasien berkurang, kolam virus laten akan kembali aktif dan menginfeksi kembali.

Akibatnya, pasien harus tetap menjalani pengobatan tanpa batas, meningkatkan risiko toksisitas jangka panjang.

“Tanpa obat, virus bisa kembali pada tingkat ancaman yang sama untuk pasien,” kata Dandekar.

Pelenyapan virus hanya dapat dicapai jika kolam laten bisa diaktifkan dan hancur, strategi ini disebut 'shock and kill'.