Papua Sehat: Jasmani dan Rohani

Saat kita baca nama blog ini: PAPUA Sehat pasti kita mengarahkan pemikiran kita ke polik, rumah sakit, dokter, mantri, suster, obat, apotik, dan sejenisnya. Akan tetapi maksud daripada Proyek PAPUA Sehat dari Koperasi Baliem Arabica lewat Yayasan Delapan Plus Satu ialah membangun manusia Papua dan membangun manusia semesta secara utuh, secara pribadi dan secara terus-menerus.


Sehat Jasmani dan Sehat Rohani juga perlu dipahami. Jasmani tidak hanya berarti kelihatan dari luar sehat dan walafiat, tetapi lebih-lebih sehat di dalam, sehat di dalam setiap organ tubuh yang dimiliki setiap insan manusia.

Sementara Sehat Rohani tidak mengandung arti beragama dan beribadat seperti pandangan yang selama ini kita tahu. Di sini kita bermaksud "soul" and "spirit", yaitu jiwa dan roh dari masing-masing insan. Kita berbicara tentang bagaimana "soul" dan "spirit" kita sehat atau sakit dan bagaimana memelihara, merawat dan membesarkan mereka, lewat kegiatan yang kita lakukan secara fisik, lewat bantuan "tubuh" yang kita miliki saat ini.

Tentu saja, setelah "tubuh" ini telah berakhir riwayatnya, alias meninggal dunia, maka tugas rohaniah, yaitu membesarkan "soul" dan "spirit" berakhir. Itulah sebabnya dalam ajaran agama modern sering kita dengar kita harus beramal, berbuat baik, bertobat, berbhakti pada saat kita hidup di dunia ini, karena upah besar menunggu di alam baka.

Memang ajaran agama modern saat ini menunjukkan dengan jelas apa yang harus kita lakukan demi roh kita, tetapi jarang kita dengar apa yang harus kita lakukan dengan jiwa kita. Kita harus bedakan antara jiwa dan roh, lalu jiwa dan roh dibedakan daripada tubuh sebelum kita berbicara tentang apa tugas masing-masing pihak.

Tugas utama tubuh ini ialah merawat dan membesarkan roh dan jiwa, demikian kata Grand Master Mantak Chia, pendiri Sistem Penyembuhan Tao Universal (Universal Healing Tao System), berkantor pusat di Chiang Mai, Thailand.

PAPUA Sehat merupakan upaya orang Papua menelusuri kehidupannya, menilik ke dalam pribadinya, menemukan dirinya, mengambil sikap untuk merawat dan membesarkan jiwa dan rohnya, sehingga jiwa dan roh orang Papua bertumbuh, menjadi dewasa dan berkepribadian.

No comments:

Post a Comment